KOMUNIKASI POLITIK
Hakekat
Komunikasi Politik
Secara
konseptual, komunikasi politik adalah pembicaraan untuk mempengaruhi Negara dan
pembicaraan itu akan mempengaruhi masyarakat.
Komunikasi politik juga dapat merupakan
seni dalam mendisain apa yang mungkin ( art of possible ) dan besar kemungkinan
untuk mendisain apa yang tidak mungkin menjadi mungkin ( art of impossible )
Beberapa
definisi komunikasi politik
·
Menurut Dan Nimmo,
komunikasi politik adalah kegiatan politik atas dasar konsekwensi actual dan
potensial yang mengatur perilaku manusia dalam kondisi konflik.
·
Menurut Richard Fagen,
komunikasi politik adalah kegiatan
komunikasi yang terdapat dalam system yang mempunyai dampak actual dan
potensial
·
Menurut Mark Roelofs, kegiatan
politik berarti berbicara.
Selanjutnya dikatakan bahwa ada 4 jenis
pembicaraan yang mengandung makna politik, yaitu
1. Pembicaraan
tentang kekuasaan
2. Pembicaraan
tentang pengaruh
3. Pembicaraan
tentang otoritas/kewenangan
4. Pembicaraan
tentang konflik
Berdasarkan
literature komuniksi dan iteratur politik sebagaimana dikemukakan oleh David F
J. Bell, Mark Roelofs, dan Peter M. Hall, dikatakan bahwa komunikasi politik
adalah bincang bincang atau pembicaraan tentang sesuatu, keseluruhan proses
komunikasi politik dapat dinyatakan sebgai “membicarakan tentang sesuatu yang
didalamnya memuat tentang unsure unsure komunikasi seperti adanya komunikator,
pesan yang disampaikan, komunikan, saluran yang digunakan, dan umpan balik yang
diinginkan.
Lasswell
dan Kalpen menyatkan bahwa, titik sental komunikasi politik berkaitan dengan
pengruh mempengaruhi karena terkait kajian komunikasi politik tersebut
menunjukan bahwa komunikasi dan politik saling melengkapi dan saling mmbutuhkan
shingga dapat dikatakan bahwa keduanya tidak dapat dilepaspisahkan dalam
mencapi tujuanya masing masing, bahkan saling melengkapi. Contohn yang paling
mudah bahwa komunikasi dan pilitk itu saling melengkapi dan dapapt di amati
pada seorang pmimpin partai berpidato, isi pidatonya dapat dinyatakan sebagai
strategi politik, sementara teknik pidatonya merupakan racikan dalam
berkomunikasi (retorika, propaganda, dan
opini public)
Astrid dalam bukunya yang berjudul
filsafat komunikasi (1985), mengemukakan bahwa “komunikasi politik merupakan
perbincangan yang diarahkan pada pencapaian pengaruh sedemikian rupa sehingga
persoalan yang dibahas mengikat semua warganya melalui suatu sanksi yang
ditentukan bersama oleh lembaga lembaga politik”
Pernyatan yang sama juga dikemukakan
oleh Anwar Arifin (2011) bahwa hakikat komunikasi politik adalahh pembicaraan
untuk mempengaruhi dalam kehidupan bernegara.
Persasaan antara komunikasi dan plitik
adalah politik dan komunikasi adalah sama sama suatu proses dan sama sama suatu
pembicaraan.
No comments:
Post a Comment